Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pulau Kumala, Pulau Pusat Wisata di Tengah Arus Mahakam

Pulau Kumala merupakan pulau kecil di tengah sungai Mahakam, di bab sungai yang melintasi Kota Tenggarong. Pulau Kumala seluas 76 hektare ini dikelola menjadi daya tarik wisata . Jika dilihat dari udara, pulau unik ini berbentuk seperti perahu yang membelah arus sungai.

Lokasi Pulau Kumala

Pulau Kumala, Pulau Pusat Wisata di Tengah Arus Mahakam
Photo By : @frdyaam_

Pulau kumala beralamat di Jalan K.H. Ahmad Muksin, Timbau, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kaltim.

Pulau Kumala merupakan kawasan delta di Sungai Mahakam yang memanjang di sebelah Barat Kota Tenggarong.


Rute Menuju Pulau Kumala

Bagi pengunjung yang akan datang ke Pulau Kumala, tentu terlebih dahulu harus ke kota tenggarong . Letak Kota Tenggarong ini yaitu kira-kira 27 km dari ibukota Kalimantan Timur, Samarinda. Sekarang, untuk mencapai tempat ini, tidak perlu susah-susah lagi, sudah tersedia pilihan beragam transportasi. Beda dengan dahulu yang hanya mampu memakai perahu menyusuri sungai Mahakam.

Kendaraan umum ataupun langsung mampu digunakan untuk menuju ke Kota Tenggarong. Ketika mencapai daerah dermaga di tepi Sungai Mahakam, juga sudah terdapat persewaan bahtera motor untuk menyeberang. Bisa juga dengan menggunakan kereta gantung.

Ketika akan memasuki tempat wisata pulau kumala, pengunjung akan melihat suatu gapura atau pintu gerbang tinggi. Bangunan gerbang cukup seperti dengan jembatan. Bila sudah menerima view ini, berarti pengunjung sudah mencapai daerah Pulau Kumala.


Jam Buka Pulau Kumala

Untuk pengunjung yang ingin berkunjung ke pulau kumala, pulau indah ini terbuka untuk kunjungan mulai jam 08.00 pagi hingga jam 18.00 senja hari.


Tiket Pulau Kumala

Biaya tiket untuk mampu menikmati keindahan alam serta wahana permainan di pulau kumala tidak mahal. Loket masuk hanya diminta membayar tiket seharga Rp. 7.000 untuk sampaumur, dan Rp. 5.000 untuk belum dewasa.

Sementara untuk menikmati wahana setiap permainan, harganya cukup beragam, berkisar antara Rp2.000 sampai Rp 25.000.


Fasilitas Pulau Kumala

Selain aneka macam macam wahana permainan, Pulau Kumala juga memperlihatkan aneka macam fasilitas untuk menunjang wisata. Di daerah ini sudah tersedia tempat parkir yang luas, memungkinkan pengunjung menikmati permainan tanpa khawatir berdesakan.

Pihak pengelola juga menyediakan restoran, warung makan, serta mempersilakan pedagang asongan dari daerah setempat untuk menjajakan kuliner di tempat wisata yang mirip dufan ini.


Daya Tarik Pulau Kumala

    Jembatan Repo Repo

Jembatan Repo-Repo yaitu jembatan khusus pejalan kaki yang membentang di atas Sungai Mahakam dan menghubungkan daratan kota Tenggarong dengan Pulau Kumala. Peresmian Jembatan Repo-Repo ditandai upacara tempong tawar oleh Sultan Kutai Aji Muhammad Salehuddin II pada Maret 2016.

Jembatan Repo-Repo dibangun untuk memudahkan kanal warga dari daratan Tenggarong menuju Pulau Kumala sehingga mereka tidak usah memakai perahu ces, tapi cukup berjalan kaki menyeberangi jembatan. Jembatan mulai dikerjakan semenjak September 2014.

Dalam bahasa Kutai, “Repo-Repo” berarti gembok. Pada beberapa daerah di pagar jembatan disediakan kawasan khusus untuk  memasang “gembok cinta” (love padlock). Itulah kenapa karenanya jembatan itu diberi nama ‘repo-repo’.

Desain jembatan ini konon memadukan unsur 3 jembatan terkenal di dunia yakni Golden Gate di San Fransisco, Jembatan Banpo di Korea Selatan serta Jembatan Sungai Seine di Perancis.

Untuk melintasi jembatan ini sekaligus masuk ke obyek wisata Pulau Kumala, pengunjung diminta membeli  tiket yang sekaligus berfungsi sebagai tiket masuk pulau Kumala.


    Patung Lembuswana

Pada tahun 2002 di Taman Pulau Kumala ada Patung Lembuswana yang unik. Patung raksasa lembuswana di ujung pulau memiliki perberdaan yang menonjol daripada patung lembuswana di banyak sekali tempat lain. Kalau di tempat lain pattung lembuswana bangun dan berwarna keemasan, tidak dengan di Pulau Kumala.

Lembuswana di Pulau Kumala posisi belalai berbeda ,posisi duduk dan berwarna hitam. Lembuswana duduk itu, buah karya seniman asal Bali Nyoman Nuarta.

Leluhur warga Kutai mempercayai bahwa Sang Lembuswana merupakan tunggangan Mulawarman, yang bertakhta sebagai raja Kutai sekitar 1.500 tahun silam. Satwa mitologi ini telah menjadi simbol keperkasaan dan kedaulatan seorang penguasa. Unsur belalainya menerangkan bahwa satwa ini juga perlambang sosok Ganesha, Dewa Kecerdasan.

Pada tahun 2010, dengan pertimbangan keaslian unsur sejarah dalam hal bentuk Lembuswana, patung in diganti dengan bentuk Lembuswana yang normal, ialah bangkit dengan belalai ke bawah. Pemkab Kukar menggandeng staf mahir dari Intitut Teknologi Bandung (ITB) untuk meredesain Patung Lembuswana.

Patung Baru berukuran tinggi 13 meter dengan berat 25 ton dengan tiga pilihan bahan lapisan dari tembaga, perunggu atau kuningan.


    Pura Pasak

Salah satu lokasi paling terkenal untuk mengambil foto yaitu Pura Pasak. Pura ini mempunyai bentuk seperti candi dengan struktur tangga berundak. Di beberapa sudutnya terdapat patung-patung dengan desain eksotis.

Pura Pasak terletak di belakang patung Lembuswana ada. Pura yaitu bangunan keagamaan untuk orang-orang Hindu. Menurut sejarah, Kutai Kartanegara dulunya yaitu kerajaan Hindu. Melewati Pura, pengunjung akan melihat tahta yang seperti dengan milik Raja Kutai.

Sampai dikala inipun sebagian masyarakat budbahasa dayak, khususnya kaharingan,  megindentifikasi diri sebagai warga beragama Hindu. Walaupun secara ritual dan tradisi mereka terlihat jauh berbeda dari Hindu di Bali. Namun berdasarkan mereka, secara teologi mereka berada dalam 1 kesatuan pemahaman spiritual.


    Rumah Lamin

Sebelum memasuki pura pasak, pengunjung akan melewati 3 buah bangunan Rumah Lamin, yang merupakan rumah budpekerti suku dayak. Bahan utama bangunan rumah adat Lamin ialah kayu ulin. Banyak orang yang menyebutnya sebagai kayu besi. Disebut kayu besi karena memang jenis kayu tersebut yakni kayu yang sangat besar lengan berkuasa.

Satu dari tiga lamin rumah adab Dayak yang berada di tengah objek wisata Pulau Kumala difungsikan sebagai Dayak experience center atau sentra isu budaya Dayak. Pusat Informasi budaya ini menempati sebuah Lamin suku Dayak Kenyah yang bernama amin bioq. Sama seperti Lamin adat yang berada di desa Ritan Baru

Dengan keberadaan Pusat Informasi diharapkan setiap pengunjung yang datang ke Pulau Kumala bisa mengetahui secara utuh budaya masyarakat Dayak. Bukan hanya dari sisi peninggalan fisik saja. Pusat Informasi budaya ini menampilkan aneka macam informasi yang berkaitan dengan sosial budaya ekonomi relasi dari 7 etnis Dayak yang ada di Kukar.

Pusat budaya juga menjadi kawasan penjualan barang-barang kerajinan sebagai cinderamata dan juga ada demonstrasi menenun kain khas ulap doyo.


    Pesut Mahakam

Pesut adalah spesies langka lumba-lumba air tawar. Ikan pesut ini merupakan satu satunya spesies lumba-lumba air tawar. Hanya 3 tempat di dunia yang memiliki ikan ini. Walau terlihat seperti ikan, Pesut bahwasanya bukan ikan, tapi mamalia. Seperti juga lumba-lumba yang mamalia. Hal inilah yang menjadikan mereka harus sering muncul ke permukaan. Mereka muncul untuk menghirup udara dari lubang hidungnya.

Salah satu habitat alami mereka adalah di Sungai Mahakam. Dari Pulau Kumala, pengunjung mampu melihat mereka berenang dan melompat-lompat di sungai. Jika ingin lebih erat dengan mereka, pengunjung mampu naik ketinting ke sungai.

Selain melihat di habitat aslinya, di area Pulau Kumala Tenggarong ini juga terdapat aquarium yang menampung ikan pesut atau orcaella brevirostris. Jadi sebenarnya selain mampu untuk area berlibur, Pulau Kumala ini juga bisa jadi daerah berguru yang seru di area Kutai Kartanegara.

Informasi menyedihkan soal pesut. Pesuk kini sudah sangat langka bahkan masuk zona kritis terancam punah. Di habitat asli di Mahakam, diperkirakan hanya ada kurang dari 100 ekor saja.


    Wahana Wisata

Ada banyak jenis wahana permainan di pulau kumala ini. Semuanya didesain untuk menggembirakan pengunjung yang datang. Ada bom-bom car, gokart, carousel, dan juga jet coaster. Ada juga fasilitas mengelilingi pulau sembari duduk kalem dengan kereta api mini atau scuter elektrik.

Salah satu yang menonjol dan terkenal yaitu wahana Sky Tower. Sky Tower ini merupakan planetarium yang mampu di manfaatkan untuk melihat pemandangan Pulau Kumala dan juga Kota Tenggarong dari ketinggian. Sky Tower ini memiliki ketinggian 75 meter. Dengan tinggi sedemikian, pengunjung bisa cukup puas bila untuk menikmati panorama kota dan sekitarnya


Objek Wisata Dekat Pulau Kumala

Bagi pengunjung yang ingin memahami Budaya dan sejarak kutai dengan lebih dalam mampu singgah ke museum Mulawarman, Museum yang merupakan bekas istana kesultanan kutai ini berjarak hanya 2 km dari pintu keluar jembatan repo-repo. Museum dengan salah satu koleksi terbanyak di Indonesia ini akan memberikan gambaran utuh mengenai kehidupan dan kebudayaan tanah Borneo.

Bagi pengunjung yang tertarik dengan wisata sejarah berbau religi, bisa singgah ke masjid Jami Aji Amir Hasanuddin. Bangunan mesjid yang dibangun tahun 1874 ini dirancang permanen bercorak rumah Adat Kalimantan Timur. Atap masjid tumpang tiga dengan puncaknya berupa bentuk limas segi lima. Pada setiap tingkatan ditandai ventilasi yang jumlahnya bervariasi, bergantung pada besar kecil bangunan.

Demikian yang bisa kami hadirkan informasi mengenai pulau kumala di tegah sungai Mahakam di kota Tenggarong. Semoga bsia menjadi rujukan untuk merencanakan kunjungan ke Kalimantan timur.