Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hutan Joyoboyo, Lapangan 2.6 hektar itu Dulu Angker Namun Kini Keren

Hutan Joyoboyo merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Kediri. Taman ini memiliki manfaat sebagai paru-paru kota, daerah rekreasi, dan edukasi bagi masyarakat. Lahan terbuka seluas 2,6 hektar dengan water toren peninggalan Belanda sebagai penandanya ini, punya tampilan Baru yang asri dan modern.

Tidak hanya pohon-pohon rindang, namun hutan kota ini kini juga dilengkapi dengan kubah ornamen elektrik, amphiteater, wahana bermain anak, pedistrian, kawasan ibadah, sky bridge, teras pohon, balok titian, serta sarana fisik untuk edukasi.

Tampilan ciamik Hutan Joyoboyo sungguh Unik. “Penampakan” hasil karya estetik ini mampu pengunjung nikmati sedari memarkir kendaraan di lahan parkir. Pengunjung disambut dengan ornamen seperti piramid berwarna ungu, jingga, dan kuning yang bila malam tiba akan memancarkan cahaya elektrik warna warni.

Tak hanya memfasilitasi kebutuhan wisata semata, melainkan juga untuk pendidikan dan pelestarian segala macam tanaman didalamnya. Segala hal itu bisa kita nikmati di Hutan Joyoboyo kini. Jajaran pohon trembesi dan mauni di sepanjang jalur pedistrian berpadu serasi dengan desain modern bangunan penunjang dan pencahayaan yang dirancang oleh Arsitek Yu Sing.

Lokasi Hutan Joyoboyo

Hutan Joyoboyo
Image By: https://rizkaaulimd.wordpress.com/

Lokasi taman Hutan Joyoboyo ini tepatnya di kawasan Banjaran, Kota Kediri, Jawa Timur.

Lokasi wisata tengah kota ini hanya berjarak 3 k, dari kantor wali kota Kediri. Dalam kondisi lalu lintas lancar, jarak ini hanya memebutuhkan waktu kurang dari 10 menit.

Simak juga: Batu Flower Garden – Surganya Taman Bunga Cantik


Jam Buka Hutan Joyoboyo

Taman Hutan Joyoboyo terbuka 24 jam sepanjang pekan. Dengan jam buka yang leluasa itu, memaksimalkan manfaat yang bisa diperoleh oleh warga Kediri. Maupun pengunjung jauh yang kebetulan singgah di kota Kediri.

Simak juga: Tempat Pemandian di Malang


Tiket Hutan Joyoboyo

Taman ini merupakan ruang publik terbuka hijau di tengah kota kediri. Dengan demikian akomodasi ini merupakan persembahan kota kepada warganya, sehingga bisa dimasuki oleh siapapun dan kapan pun secara gratis. Tanpa tiket masuk.

Kalaupun ada pungutan, itu yakni pungutan tiket parkir. Sebesar Rp 2.000, untuk Sepeda Motor.

Simak juga: Air Terjun di Banyuwangi yang Bagus


Fasilitas Hutan Joyoboyo

Untuk fasilitas umum dasar, pengelola taman Hutan Joyoboyo menyediakan kemudahan umum seperti musala dan toilet.

Ada juga Sejumlah fasilitas bermain siap memanjakan pengunjung hutan seluas 2,6 hektar tersebut. Di antaranya penambahan kursi bermotif dedaunan, wahana bermain hingga patung Panji Galuh yang menjadi ikon sejarah Kediri.

Selain itu, penerangan hutan kota yang banyak dikeluhkan masyarakat kini sudah ditambah sehingga menambah kenyamanan bagi pengunjung.

Lahan parkir yang tersedia cukup luas sehingga pengunjung tidak perlu khawatir kehabisan tempat parkir.

Simak juga: Museum di Malang yang Bernilai Sejarah


Daya Tarik Hutan Joyoboyo

Beragam Fasilitas

Hutan Joyoboyo Kota Kediri, tampil dengan wajah Baru. Sejumlah fasilitas embel-embel, yang dibangun pada akhir desember 2018, mempercantik tempat tersebut. Maka hilanglah kesan sebelumnya, yang bersahabat dengan kesan kotor.

Kawasan ini, kini mampu menjadi alternatif wisata murah untuk masyarakat atau keluarga di Kota Tahu, untuk menghabiskan waktu tamat pekan, atau sekedar bersantai, menikmati kesejukkan dan udara segar di bawah pepohonan, sembari melepas kepenatan usai seharian beraktivitas.

Terdapat sejumlah kursi kayu, untuk memperbanyak spot bersantai di taman yang berada di depan Stadion Brawijaya Kediri ini. Sementara bawah umur dapat bermain di Playground yang terdapat pasir putih dan sejumlah permainan lain yang mampu merangsang syaraf motorik anak, untuk aktif dan meningkatkan kreatifitas.

Tampak depan, ada penambahan sejumlah dingklik permanen. Sementara tumpukan batu yang tersusun rapi, yang biasa dikenal dengan Rock Balancing Art atau seni menumpuk kerikil, menambah kesan artistik.

Suasana Hutan Kota Joyoboyo di malam hari juga tidak kalah cantiknya. Kelap-kelip lampu layaknya api yang menari-nari menyinari setiap sisi jalur pejalan kaki. Terdapat juga beberapa lampu sorot berwarna-warni yang menyinari pohon-pohon tinggi. Alih-alih terkesan menyeramkan, Hutan Kota Joyoboyo justru terlihat begitu elok dan romantik di malam hari.


Sky Bridge

Sky bridge (jembatan Gantung) menjadi wahana Baru yang dihadirkan di hutan Joyoboyo kota Kediri, sehabis beberapa waktu direnovasi. Sekarang keberadaanya menjadi sentra perhatian warga untuk mengunjungi hutan kota yang terletak di tengah kota Kediri ini.

Sky bridge sepanjang 800 meter yang berkelok-kelok membelah hutan dari selatan ke utara. Sky bridge tersebut dilengkapi dengan tiga tangga di sejumlah sudut untuk mempermudah pengunjung naik dan juga disediakan beberapa teras pohon untuk menambah kenyamanan pengunjung saat menikmati suasana hutan dari atas.


Jogging

Hutan kota seluas 2,6 hektar ini bisa cukup membuat ngos-ngosan kalau ingin berkeliling. Suasananya sangat asri dan sejuk meskipun berada tepat di tengah keramaian sebab dikelilingi oleh pohon besar tinggi menjulang yang sangat terawat.

Untuk kamu yang bahagia jogging, di sini juga terdapat jogging track yang mengelilingi seluruh wilayah hutan kota. Siapkan juga air minum, karena saking luasnya jogging track di sini, dijamin bikin keringatan.

Di taman hutan kota ini pengunjung tidak hanya disuguhi pepohonan yang rindang atau hijaunya rerumputan. Terdapat juga beberapa wahana sarat edukasi yang dapat digunakan oleh para pengunjung.

Terdapat sarana mirip teras pohon yang bisa pengunjung gunakan sebagai kawasan mengobrol kalem dengan sobat sambil minum teh. Ada juga meeting point yang berukuran cukup luas dan patung Panji Galuh yang menjadi ikon sejarah kota Kediri.

Untuk sarana aktifitas fisik bagi anak-anak, terdapat  playground dan balok titian untuk kawasan bermain anak yang mengasyikan sekaligus menantang. Juga ada sarana fisik untuk edukasi lingkungan berupa kawasan pengomposan sculpture.


Tips Mengunjungi Hutan Joyoboyo

Walau hutan Joyoboyo rindang dan suasana selalu sejuk, tetap saja ketika siang akan terasa agak panas. Makara waktu terbaik untuk bersanatai di taman ini ialah di pagi hari sebelum jam 10. Atau jikalau mau senja hari, bisa menentukan selepas jam 4 sore, sampai jam 9 malam.

Jika tiba dari luar kota, dan sengaja untuk berwisata, Tips-tips kecil berikut penting diperhatikan supaya pengalaman Berlibur Hutan Joyoboyo jadi maksimal.

  • Hindari waktu libur panjang atau hari kejepit. Pada waktu itu Taman akan sangat ramai.
  • Datang sama kawan lebih seru. Jangan tiba sendirian, kurang asik. Bisa sama keluarga, sobat, lebih asyik sama pasangan.
  • Patuhi peraturan, khususnya yang berkaitan dengan keselamatan. Juga jangan lupa pastinya jaga kebersihan.
  • Simak juga: Wisata di Banyuwangi Terbaru

Objek Wisata Dekat Hutan Joyoboyo

Kediri mempunyai beberapa taman yang loaksinya ada di tengah kota. Selain Hutan Joyoboyo, di tengah kota kediri juga ada Kediri Eco Park. Kediri Eco Park merupakan wahana wisata alam dengan konsep edukasi. Dimana pengunjung bisa berwisata sambil berguru, diantaranya proses membuat pupuk kompos, budidaya jamur, tumbuhan hydroponic dan aquaponic.

Kediri Eco Park memanjakan pengunjung dengan pemandangan alam berupa hutan sengon. Pihak pengelola juga menyediakan kafe yang bersih dan bersih sehingga pengunjung dapat menikmati kuliner berupa kuliner berat dan ringan di tengah hutan.

Bagi yang mau sedikit beranjak, 19 km dari kota kediri, ada taman rekreasi anggun. Bukit Dhoho indah namanya. Lokasi Bukit Dhoho Indah sendiri berada di bawah perbukitan sehingga ini yang membuat suasana sejuk dan hambar.

Selain itu pemandangan indah dari alam bebas ini mampu kamu rasakan dan nikmati bersama orang-orang yang datang bersama. Hal yang paling terkenal dari lokasi wisata dataran tinggi ini yakni eksistensi hammock yang dipasang diantara pepohonan.

Itulah info wacana Hutan Joyoboyo Kediri. Walau memang ini bukan lokasi tujuan wisata utama, namun tetap saja mampu menjadi pengisi wakrtu era transit di kota. Sebelum melanjutkan petualangan keesokan harinya menjelajah Kediri.