Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Candi Jiwa Karawang, Candi Tertua di Indonesia dari Abad ke-10

Candi Jiwa Kerawang merupakan bab dari Puluhan candi yang terletak dalam satu kompleks percandian bernama Batujaya. Candi-candi itu diyakini lebih tua dari Candi Gedong Songo di Semarang. Sebagai perbandingan, Candi Gedong Songo diperkirakan dibuat Wangsa Syailendra pada tahun 927 masehi.

Kompleks Percandian Batujaya terletak di hamparan tanah seluas 500 hektar. Saking luasnya, hamparan itu meliputi 3 desa dan 2 kecamatan. Membentang dari Desa Segaran di Kecamatan Batujaya hingga Desa Telukbuyung dan Telagajaya di Kecamatan Pakisjaya.

Puluhan candi tersebut, mulanya hampir lenyap ditelan zaman. Hingga awal 1980-an, puluhan candi tersebut masih terkubur di dalam tanah. Pusat Penelitian Arkeologi Nasional kemudian melakukan ekskavasi dari tahun 1992 sampai 2000, berhasil mengungkap peninggalan sejarah yang telah Lama terkubur.

Hasil penelitian Balai Arkeologi Jawa Barat mengungkap terdapat 62 candi dan sejumlah peninggalan mirip arca, manik-manik, dan banyak artefak lainnya. Ada juga peninggalan masa kebudayaan Buni, mirip menhir, makam kuno sampai manik-manik.

Candi Jiwa yang terbuat dari batu bata bangun kokoh di tengah-tengah hamparan sawah yang menghijau. Warga mengenal candi tersebut dengan nama Candi Jiwa, alasannya dahulu saat mereka menaruh ternak di sekitar sana, selalu ada ternak yang mati tanpa penyebab terang.

Lokasi Candi Jiwa Karawang

Candi Jiwa Karawang, Candi Tertua di Indonesia dari Abad ke-10
Image By antaranews.com

Candi Jiwa Karawang terletak di kompleks pemandian Batujaya, di wilayah Pakisjaya, Karawang, Batujaya, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Lokasi bersejarah ini berjarak kira-kira 70 kilometer dari Ibu Kota Jakarta. Candi Jiwa juga terletak tidak jauh dari pantai utara jawa dan juga hanya berjarak 500 meter dari sungai Citarum. Karena sungai Citarum keadaan tanah di area kompleks Candi selalu lembap meskipun trend kemarau.

Candi jiwa juga hanya terletak sekitar 15 kilometer arah timur maritim dari situs Cibuaya, yang merupakan salah satu situs agama Hindu dan pra-Hindu yang diperkirakan dibangun pada abad pertama Masehi.


Rute Menuju Candi Jiwa Karawang

Pertama dengan memakai kendaraan pribadi. Jika dari Ibu Kota, wisatawan yang menggunakan mobil bisa menyusuri tol Jakarta-Cikampek kemudian keluar di Tol Karawang Barat. Dari situ bisa berbelok ke arah Terminal Tanjung Pura kemudian menuju Rengas Dengklok.

Letak situs sekitar 20 km dari Rengas Dengklok. Sepanjang perjalanan dari Rengas Dengklok menuju Batujaya, wisatawan akan melewati jalan yang berada di sisi irigasi. Memang agak disayangkan sebab tidak banyak papan penunjuk arah yang memperlihatkan di mana letak Candi Jiwa.

Kedua jika memakai sepeda motor wisatawan yang berasal dari Ibu Kota bisa menyusuri Jalan Kalimalang sampai ke Cikarang. Tak jauh sehabis Terminal Bus Cikarang, motor bisa berbelok di daerah Pilar. Jarak situs dari situ sekitar 20 km.

Jika menggunakan transportasi umum, sejauh ini belum ada yang hingga hingga di depan situs. Angkutan umum baik dari Karawang maupun Cikarang, rata-rata hanya sampai Pasar Batujaya yang berjarak kira-kira 2 km dari situs. Dari situ mampu menumpang ojek untuk sampai ke lokasi.


Jam Buka Candi Jiwa Karawang

Objek wisata bersejarah Candi Jiwa KArawang buka setiap hari. Mulai jam 08.00 pagi sampai jam 16.00 di sore hari.


Tiket Candi Jiwa Karawang

Harga tiket masuk Candi Jiwa Kerawang ini pun juga cukup murah, yaitu hanya sebesar Rp 5.000 per orang.


Fasilitas Candi Jiwa Karawang

Fasilitas dan Akomodasi Yang Tersedia utuk menunjang kenyamanan pengunjung, mencakup: Tempat Duduk Pengunjung, Tempat Parkir Motor dan Mobil, Warung Makan dan Toilet.


Daya Tarik Candi Jiwa Karawang

    Sejarah Penemuan

Warga sekitar menyebut Batujaya I atau candi jiwa memiliki sejarah yang cukup mistis. Dari keterangan warga yang menghuni kawasan didekat candi Jiwa, bahwa dulunya unur atau gundukan tanah yang menutupi candi tersebut dilewati oleh kambing.

Dan kambing tersebut mati tanpa alasannya yang terperinci. Dari situ masyarakat sekitar menganggap tempat itu memiliki “Jiwa”, alasannya tidak hanya sekali, kambing yang melewati unur tersebut mati tanpa karena yang terperinci.

Dari sumber lain menyampaikan bahwa, Kata jiwa berasal dari “Syiwa” yakni salah satu yang kuasa dari agama hindu. Hal ini didasarkan dari pengaruh aksen sunda yang mempengaruhi penyebutan nama Syiwa dari waktu ke waktu sehingga menjadi nama jiwa.

Namun, Hal ini cukup dipertanyakan alasannya adalah beberapa inovasi yang mengerucutkan bahwa candi Jiwa ini lebih kepada candi peninggalan Budha.


    Sejarah Candi Jiwa Karawang

Penemuan tersebut berbentuk tablet/ lempengan watu yang berukir relief Budha, beberapa jenis keramik, Sebuah Prasasti terakota yang  meerisi mantra Budha, dan masih banyak lagi. Hal ini memberikan bahwa bangunan ini merupakan salah satu bangunan peninggalan agama Budha.

Dugaan ini diperkuat lagi dengan arsitek dari candi ini berbentuk seperti bunga teratai yang diduga di atasnya terdapat stupa dari Budha. Dari sebuah analisis radiometri carbon 14 pada artefak yang telah ditemukan di komplek Percandian Batujaya menyebutkan bahwa candi-candi di kompleks ini dibentuk pada kurun ke-2 hingga kala ke-12, temasuk candi Jiwa.

Hal ini ditunjukkan dari beberapa penemuan prasasti dan , keramik China, votive tablet, dan arca-arca stucco yang ditemukan di kompleks candi Batujaya ini. Artefak itu memiliki penanggalan absolute china dan juga bentuk tulisan palografi dari prasasti-prasasti yang ditemukan.

Dari beberapa sumber di atas candi Jiwa diperkirakan dibangun pada periode Kerajaan Tarumanegara.


    Arsitektur Candi Jiwa Karawang

Candi Jiwa Karawang  berbentuk persegi dan berukuran 19 x 19 meter. Sedangkan mempunyai tinggi sekitar 4.7 meter. Diperkirakan Candi ini menghadap ke arah tenggara atau bisa juga kearah barat daya alasannya tidak ditemukan pintu diarea candi Jiwa ini.

Candi Jiwa memiliki bangunan yang seperti seperti Bunga Teratai. Dibagian tengah dari Candi Jiwa terdapat bekas bangunan yang berbentuk bundar yang diduga disitu terdapat patung Budha yang pernah bangkit.

Dan Candi ini juga tidak ditemukan tangga yang menguatkan dugaan bahwa, dulunya Sejarah Candi Jiwa merupakan sebuah candi dengan bentuk teratai yang diatasnya terdapat stupa Budha yang agung. Setelah pemugaran, Candi ini memang terlihat lebih mampu dinikmnati dari pada sebelumnya.

Terlihat pelipit pata (patta) yang menyusun kawasan kaki candi, Pelipit setengah bulat (kumuda) dan pelipit penyangga (uttara). Terdapat sambungan bata pada bab kaki dimana dilapisi dengan stucco (lapisan tipis berwarna putih).

Dari sini, mungkin para ahli memperkirakan dahulu candi jiwa dilapisi dengan Stucco. Di atas bagian kaki candi terdapat bundar yang terbuat dari kerikil bata dengan garis tengah sekitar 6 meter. Dimana terdapat gelombang sehingga terkesan seperti kelopak bunga teratai.

Konon, Desa Segaran dulunya yakni sebuah danau yang terbentuk alasannya Sungai Citarum. Dan Lokasi Candi berada didalam danau. Hal ini dibuktikan dengan nama dari desa tersebut yakni Segaran, yang dimana dalam bahasa Sansekerta berarti bahari, telaga ataupun danau.

Makara dari hal ini mampu disimpulkan bahwa Candi Jiwa dahulu merupakan sebuah mahakarya sang Budha yang berada di atas bunga teratai yang mengapung di atas perairan.


Objek Wisata Dekat Candi Jiwa Karawang

Selain wisata sejarah, akrawang juga punya wisata alam yang mempesona. Salah satunya Curug Cigentis. Curug Cigentis berada di ketinggian 1000 mdpl ini mempunyai tinggi 25 meter. Berada di kaki Gunung Sanggabuana sehingga udara khas pegunungan amat terasa saat menjejaki kaki di Curug Cigentis.

Bentuk air terjunnya sangat indah dengan balutan pemandangan hutan hijaunya yang khas.

Untuk wisata pantai, Karawang Punya Tanjung Baru. Walaupun bukan pantai berpasir putih namun pemandangan disekitarnya tetap memukau. Pengunjung mampu berkuliner dipinggir pantai sambil menikmati pemandangannya yang indah.

Selain itu ombaknya yang tidak terlalu besar menciptakan pantai ini cukup aman untuk bermain air anak-anak.

Makara itulah sedikit pembahasan kami, mengenai mengenai Potensi wisata dan juga Sejarah Candi Jiwa Karawang  yang bisa kita pelajari.