Harga Tiket Wisata Alam Telaga Sarangan dan Panduan Berwisata
Wisata alam telaga sarangan – Indonesia sebagai negara tropis yang terdiri dari banyak pulau dan pegunungan. Membuat negara ini tidak pernah kehabisan potensi wisata.
Kreatifitas warga setempat pun cukup mendukung untuk menciptakan banyak kawasan-daerah yang memang sudah anggun menjadi lebih menarik.
Maka tak heran bila dikala ini sudah semakin banyak turis mancanegara yang datang ke Indonesia. Karena itu sebagai Warga Negara Indonesia, tentu akan lebih baik jika kita memilih berlibur keliling Indonesia.
Ketimbang harus ke luar negeri. Hitung-hitung untuk menambah pemasukan negara demi menuju Indonesia yang lebih sejahtera.
Salah satu daerah menarik rekomendasi kami ialah wisata Telaga Sarangan yang memperlihatkan sensasi cuek khas pegunungan.
Bisa dibayangkan bagaimana menyenangkannya menghabiskan waktu libur dengan berselimut udara acuh taacuh sambil menyaksikan pemandangan yang indah.
Tentu terasa sangat romantis, apalagi jika mengunjungi Telaga Sarangan ini bersama pasangan kekasih. Agar Anda tidak penasaran, simaklah ulasan singkat kami mengenai Telaga Sarangan di bawah ini.
Wisata Alam Telaga Sarangan Magetan
foto dari @magetanbanget |
Telaga Sarangan merupakan sebuah telaga alami yang terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan bahari. Telaga yang sering disebut sebagai telaga pasir ini mempunyai luas kira-kira 30 hektar dengan kedalaman mencapai 28 meter.
Suhu udara di wisata alam Telaga Sarangan Magetan ini mencapai 20 sampai 15 derajat celcius. Sehingga bagi Anda yang terbiasa tinggal di daerah yang panas, boleh berlibur di Telaga Magetan ini untuk merasakan pengalaman berbeda.
Lokasi yang benar-benar tepat untuk Anda kunjungi dikala ingin melarikan diri sejenak dari ruwetnya kehidupan di kota.
Selain menerima sensasi dingin layaknya kawasan pegunungan. Di Objek Wisata Telaga Sarangan ini Anda juga akan memperoleh pemandangan yang sangat menakjubkan.
Suasana Telaga Sarangan
image via Otonomi.co.id |
Sebagai telaga yang berlokasi di pegunungan, begitu tiba di sana Anda akan menyaksikan rimbunnya pepohonan yang menambah syahdu suasana. Ditambah lagi air telaga yang sangat jernih sehingga memantulkan bayang-bayang pegunungan tersebut yang membuat siapa saja merasa takjub.
Tentu saja suasana hening dan udara masbodoh yang terdapat di Telaga Sarangan ini sulit untuk dirasakan ketika berada di perkotaan. Maka tak heran bila tempat ini selalu sukses menarik minat ratusan ribu pengunjung dalam setiap tahunnya.
Misteri Telaga Sarangan
foto dari @savann99 |
Ternyata di balik keindahan wisata Telaga Sarangan terdapat sebuah misteri yang dipercaya oleh masyaraka setempat. Konon awal mula terbentuknya telaga yang ketika ini menjadi objek wisata andalan Kabupaten Magetan ini terbentuk melalui cara yang mistik.
Kisah tersebut bermula dari dua orang yang berjulukan Kyai Pasir dan Nyai Pasir yang telah bertahun-tahun menikah. Namun belum dikaruniai keturunan.
Demi mewujudkan keinginannya untuk mendapatkan anak, Kyai dan Nyai Pasir ini pun pergi bersemedi. Dan memohon sumbangan kepada Sang Hyang Widhi.
Ternyata semedi mereka dikabulkan oleh Sang Hyang Widhi dan lahirlah seorang anak laki-laki yang diberi nama Joko Lelung. Setelah mendapatkan keturunan, Kyai dan Nyai Pasir pun bekerja siang dan malam untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Setiap hari mereka ke ladang untuk bercocok tanam dan sesekali pergi ke hutan untuk berburu. Lama kelamaan kedua pasangan ini merasa kelelahan dan mulai tidak kuat hidup susah terus menerus.
Akhirnya Kyai dan Nyai Pasir pun melakukan semedi dan memohon pemberian kepada Sang Hyang Widhi. Agar diberi kesehatan dan umur yang panjang.
Lagi-lagi berkat kegigihan mereka Sang Hyang Widhi pun mengabulkan permohonan dari Kyai dan Nyai Pasir tersebut. Namun kali ini Sang Hyang Widhi memberi syarat kepada mereka. Yaitu untuk menemukan dan memakan telur di akrab ladang semoga keinginannya terwujud.
Setelah berhasil menemukan telur, Kyai dan Nyai Pasir bergegas pulang ke rumah dan memasaknya sampai matang. Kemudian mereka berdua membagi telur tersebut dan langsung menyantapnya demi mewujudkan harapan mereka, lalu mereka berangkat ke ladang.
Masih Mengenai Misteri Telaga Sarangan
image via sewa ELF |
Sesampainya di ladang tiba-tiba saja tubuh Kyai dan Nyai Pasir terasa gatal yang teramat sanga. Hingga mengakibatkan luka di sekujur badan mereka. Lama kelamaan mereka berdua berubah wujud menjadi ular naga yang sangat besar.
Setelah menjadi naga mereka berdua menggeliat di atas pasir sehingga menjadikan cekungan yang mengeluarkan air yang sangat deras. Saking derasnya air tersebut pun memenuhi cekungan yang mereka buat tadi.
Mengetahui kesaktian yang mereka miliki, kedua pasangan tersebut berencana untuk menciptakan cekungan yang besar dan menenggelamkan Gunung Lawu.
Namun niat jahat Kyai dan Nyai Pasir diketahui oleh Joko Lelung, putra mereka sendiri. Akhirnya Joko Lelung pun melakukan semedi dan memohon kepada Sang Hyang Widhi biar menyadarkan kedua orang tuanya.
Semedi Joko Lelung pun diterima oleh Sang Hyang Widhi dan dikala orang tuanya tengah beguling-guling timbul kesadaran mereka semoga berhenti. Akhirnya niat mereka untuk menenggelamkan Gunung Lawu pun diurungkan, namun sampai kini kedua pasangan tersebut menghilang begitu saja.
Konon sampai ketika ini telaga tersebut dijaga oleh dua ekor naga yang merupakan perwujudan dari Kyai dan Nyai Pasir. Sedangkan pulau kecil yang terletak di telaga ini dijaga oleh orang suci yang mengendarai seekor harimau putih.
Di dalam pulau tersebut terdapat 3 makam orang sakti, adalah Syech Mundur, Nyai Ramping, dan Joko Lelono. Namun penunggu dan sosok misterius yang terdapat di Telaga Sarangan tersebut tidak pernah menganggu maupun menampakkan diri.
Demikianlah misteri Telaga Sarangan yang dipercaya oleh masyarakat sekitar sampai saat ini.
Wisata Alam Telaga Sarangan yang Indah
foto dari @tukangperahu |
Ada banyak kegiatan menyenangkan yang mampu Anda dapatkan ketika berkunjung ke kawasan wisata Telaga Sarangan. Namun kalau Anda ingin sekalian mengamati kebudayaan yang masih terasa kental di sana, datanglah dikala bulan ruwah (bulan pahala).
Karena dikala itu akan diadakan upacara bersih desa dan labuh sesaji sebagai wujud syukur atas rezeki yang Tuhan berikan. Upacara tersebut juga sebagai tolak bala sekaligus memperingati terbentuknya Telaga Sarangan itu sendiri.
Sesaji yang dilabuhkan berbentuk tumpeng raksasa yang akan dibacakan doa di wilayah punden atau pohon besar. Pohon yang terletak di timur telaga tersebut diyakini sebagai lokasi menghilangnya Kyai dan Nyai Pasir secara misterius.
Setelah ritual pembacaan doa selesai dilakukan, sesaji tersebut pun dilarungkan ke tengah Telaga Pasir atau Telaga Sarangan. Upacara tersebut tepatnya akan dilaksanakan setiap Jumat Pon bulan Ruwah.
Selain itu terdapat pula event yang rutin diadakan dikala libur sekolah. Di pertengahan tahun, Ledug Sura 1 Muharram dan malam tahun gres.
Jika kebetulan Anda mengunjungi objek wisata Telaga Sarangan saat sedang tidak ada event apa-apa. Tetap banyak acara yang bisa Anda lakukan. Anda bisa berkeliling Telaga Pasir atau Telaga Sarangan ini dengan berjalan atau berlari-lari kecil biar mampu berlibur sekaligus berolahraga.
Fasilitas Wisata Alam Telaga Saranga
herikiswanto.com |
Jika masih ingin berolahraga tetapi juga ingin berada di permukaan telaga, Anda boleh menyewa becak air yang banyak tersedia. Bisa juga mengelilingi telaga dengan menaiki speed boat dengan tarif 50.000 untuk satu putaran.
Atau untuk merasakan hal gres, cobalah berkeliling dengan naik kuda, tarifnya sama seperti naik speed boat, yakni 50.000 rupiah.
Sebagai objek wisata andalan di Sarangan dan Tawangmangu, pemerintah pun melaksanakan banyak sekali inovasi untuk memberi pelayanan terbaik bagi setiap pengunjung.
Misalnya dengan mendirikan area parkir yang cukup luas dan aman serta sarana umum lain seperti taman dan daerah bermain. Tempat ibadah juga cukup gampang ditemukan sehingga Anda tidak perlu khawatir tidak mampu beribadah dikala berada di sana.
Ada juga puluhan kios yang menjajakan berbagai macam cendera mata yang mampu Anda bawa pulang sebagai kenang-kenangan. Di sana juga tersedia banyak pilihan buah tangan yang bisa Anda bagikan kepada sahabat dan kerabat yang tidak bisa ikut serta.
Beberapa alternatif buah tangan yang merupakan hasil kerajinan tangan warga setempat cukup banyak dengan harga yang masih dibatas masuk akal.
Wisata Belanja dan Kuliner di Telaga Sarangan
image via youtube.com |
Seperti kerajinan anyaman bambu, kulit, sepatu, ataupun makanan khas berupa emping melinjo dan lempeng atau kerupuk puli (kerupuk dari nasi). Selain itu Anda juga mampu merasakan sate kelinci yang menjadi menu khas di wisata Telaga Sarangan.
Namun bila Anda tidak tega menyantap kelinci, ada banyak pilihan menu lain, termasuk nasi pecel khas Telaga Sarangan. Ada banyak warung makan yang bangun di sekitar telaga yang memperlihatkan beragam sajian untuk memenuhi selera Anda.
Jika mulai bosan namun belum terlalu lapar, mampirlah ke kios-kios di sekitaran telaga yang menjual aneka makanan ringan.
Salah satunya adalah jagung bakar yang mampu mengembalikan kehangatan pada badan Anda setelah diterpa dinginnya udara di Telaga Sarangan. Anda bisa menyantap jagung bakar sambil meminum kopi atau teh hangat dan menyaksikan nahkoda speed boat.
Biasanya akan banyak speed boat yang berlalu lalang dengan kecepatan tinggi di permukaan Telaga Sarangan. Hal ini tentu saja bisa menjadi tontonan yang menarik dan menghilangkan perasaan bosan.
Bagi Anda pecinta makanan sehat, tidak ada salahnya untuk mampir sejenak di pasar erat Telaga Sarangan. Pasar tersebut menjual aneka jenis sayuran segar yang gres dipetik dari pohonnya dan berasal dari perkebunan di sekitar Gunung Lawu.
Daya Tarik Wisata Alam Telaga Sarangan
image via TripTrus |
Para pedagang akan dengan sangat ramah melayani Anda dan mempersilahkan Anda memilih sayur sesuka hati. Untuk problem harga tentu saja sangat pas di kantong, mengingat berbagai sayuran yang tersedia berasal dari daerah yang sama.
Bagi Anda yang ingin merasakan sensasi dinginnya Telaga Sarangan di malam dan pagi hari, Anda mempunyai banyak pilihan penginapan.
Ada cukup banyak hotel di Telaga Sarangan, mulai dari yang berbintang hingga kelas melati dan pondok wisata. Tinggal disesuaikan dengan budget serta view yang ingin Anda saksikan.
Tetapi jangan lupa untuk menyiapkan pakaian dan jaket yang hangat untuk mengusir rasa acuh taacuh yang menusuk tulang. Tetapi jikalau Anda tidak ingin repot, di sekitar telaga banyak tersedia kios-kios yang menjual banyak sekali macam pakaian hangat.
Tak jauh dari Telaga Sarangan terdapat sebuah spot foto yang cukup menarik adalah Monumen Pesawat Tempur. Tapi yang tak kalah menarik adalah di bersahabat monumen ini terdapat pintu masuk menuju air terjun Sarangan.
Penduduk setempat menyebutnya dengan nama Air Terjun Tirtosari yang mampu ditempuh dengan berjalan kaki atau naik ojek.
Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan trekking sejauh kurang lebih 15 kilometer yang dimulai dari perkampungan terakhir. Harga tiket masuk Air Terjun Tirtosari di luar tarif ojek yaitu sebesar 7.000 rupiah per individu.
Pemandangan yang tersaji di sekitar teladas tersebut tak kalah eksotis jikalau dibandingkan dengan di Telaga Sarangan. Gemuruh suara air yang menghantam dasar tanah disertai lengkungan pelangi hasil pembiasannya dengan cahaya matahari benar-benar sulit dilupakan.
Belum lagi rimbunnya pepohonan yang bahkan sudah dimulai semenjak di perjalanan menambah syahdu suasana. Benar-benar kawasan yang sempurna untuk mengisi kembali paru-paru dengan udara yang bersih dan segar.
Selain Air Terjun Tirtosari, ada juga Air Terjun Watu Ondo, Pundak Kiwo, dan Jarakan yang berlokasi cukup bersahabat.
Lokasi Wisata Alam Telaga Sarangan
foto dari @elvinsmaulud |
Telaga Sarangan terletak di lereng Gunung Lawu. Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur dengan jarak dari kota sekitar 16 kilometer.
Sedangkan jalan menuju Telaga Sarangan jikalau dari Tawangmangu hanya menempuh jarak 5 kilometer saja. Untuk kondisi jalan sudah cukup baik, namun pengemudi tetap harus meningkatkan kewaspadaannya.
Mengingat jalannya yang menanjak dan berkelok-kelok khas pegunungan, sehingga perlu konsentrasi yang cukup tinggi.
Untuk menuju telaga yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Timur ini juga mampu dengan kendaraan umum. Jika Anda mengawali perjalanan dari Kota Surabaya, naiklah bis yang menuju ke Madiun, kemudian dari sana carilah kendaraan menuju Magetan.
Sesampainya di terminal Magetan, berpindahlah ke angkutan umum yang menuju Sarangan dan Anda akan tiba di tujuan.
Jika Anda ingin menggunakan angkutan umum dari Jakarta, Yogyakarta, atau Jawa Tengah. Ada dua alternatif pilihan, adalah dengan bis atau kereta.
Jika memakai bis, Anda pribadi saja mencari bis ke Solo dan turun di Terminal Tritonadi lalu memakai bis menuju Tawangmangu. Dari Tawangmangu carilah angkutan umum jurusan Sarangan yang akan mengantar Anda ke tujuan.
Jika Anda memakai kereta api, turunlah di Stasiun Solo Balapan lalu menuju ke Terminal Tirtonadi dengan trans, taksi, maupun becak. Setelah itu rute yang harus Anda dilalui sama seperti kalau memakai bis.
Harga Tiket Masuk Wisata Alam Telaga Sarangan
foto dari @lilikyakup |
Untuk menikmati keindahan alam yang dengan suasana dingin ini biaya yang diperlukan tidak terlalu banyak dan masih terbilang normal.
Untuk orang remaja dikenakan biaya sebesar 7.500 per orang, sedangkan bawah umur harga karcisnya yakni 5.000 rupiah per individu. Biaya parkir kendaraan beroda empat adalah sebesar 5.000 rupiah, sedangkan sepeda motor dikenakan biaya 2.500 dan karcis parkir bis seharga 10.000 rupiah.
Cukup murah, bukan? Apalagi bila dibandingkan dengan suasana dan pengalaman yang didapatkan saat sampai di sana. Harga tersebut bisa saja berubah sewaktu-waktu, namun apa yang kami tulis di artikel ini merupakan tarif terbaru.
Memang tampaknya potensi wisata di Indonesia semakin lama semakin menarik perhatian dan seakan tidak pernah membuat bosan. Termasuk di dalamnya Telaga Sarangan yang menawarkan keindahan tiada tara sebagai bukti ciptaan Tuhan.
Maps Ke Wisata Alam Telaga Sarangan
Wisata Telaga Sarangan mungkin mampu Anda jadikan alternatif untuk berlibur di simpulan pekan ini. Biaya yang terjangkau dengan perjalanan yang cukup gampang ditempuh menjadi alasan yang cukup masuk nalar untuk mengunjunginya. Hitung-hitung untuk mengembalikan kesegaran penglihatan dengan melihat yang asri dan hijau.