Gereja Ayam dan Bukit Rhema, Pesona Wisata Magelang Selain Borobudur
Borobudur merupakan candi terbesar di Indonesia. Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, selain menjadi obyek wisata yang ramai dikunjungi, juga menjadi pusat ibadat bagi penganut Buddha di Indonesia khususnya pada setiap perayaan Waisak. Hal ini sesuai dengan arti namanya yakni “biara di perbukitan”. Saat ini Borobudur ditetapkan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO.
Selain mempunyai candi yang super megah, kabupaten Magelang juga ternyata memiliki banyak daerah wisata lainnya, baik wisata alam, wisata budaya dan wisata sejarah. Salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi ketika berada di kabupaten Magelang yakni Bukit Rhema dan Gereja Ayam.

Gereja ayam sendiri berada si sebuah bukit berjulukan Bukit Rhema di daerah Borobudur. Gereja ayam merupakan sebuah bangunan berbentuk seekor ayam yang tengah duduk di tanah di bagian kepalanya terdapat sebuah mahkota.
Bagian – Bagian Gereja Ayam
Tingkat Pertama, Langit-langit Gereja
Di sini, pengunjung dapat menyaksikan secara keseluruhan ruangan gereja ayam, dengan beberapa pilar yang terbengkalai di sudut bab ekor dan jendela-jendela berbentuk bunga di tiap sisinya. Apabila jeli, pengunjung juga mampu menyaksikan motif salib pada langit-langit bangunan.
Tingkat Kedua, Leher Ayam
Pada tingkatan ini, pengunjung mampu menyaksikan pemandangan melalui jendela-jendela kecil berbentuk jajar genjang yang terpasang di leher . Termasuk pemandangan alam yang berpadu dengan tubuh sampai ekor si ayam yang disaksikan dari posisi leher ayam.
Tingkat Ketiga, Paruh Ayam
Naik ke atas lagi, adalah bagian paruh ayam yang bergincu, berwarna merah merekah. Pada bagian ini terdapat sarana untuk menyaksikan pemandangan dari paruh ayam, namun sebuah blokade yang dibentuk dari bambu.
Tingkat Keempat, Mahkota Ayam
Apabila muat, pengunjung juga mampu mendaki tangga menuju mahkota ayam melalui lubang kecil seukuran badan orang akil balig cukup akal Indonesia yang belum overweight. Untungnya aku masih langsing. Yang paling mengasyikkan adalah, pemandangan dari mahkota ayam ini luar biasa indahnya.
Kisah Bukit Rhema
Kisah Bukit Rhema
Awal mulanya di tahun 1989, seorang bapak berjulukan Daniel Alamsjah yang berasal dari Bandar Lampung mendapat panggilan illahi untuk berdoa semalamandi atas sebuah bukit berjulukan Punthuk di daerah Borobudur. Hasil doanya semalaman Ia mendapatkan sebuah firman-Nya, Ia yang membesar du hadapannya di 1 Tawarikh 28:10, Ia menafsirkan ayat ini yaitu sebuah perintah baginya untuk membangun sebuah Rumah Doa bagi segala bangsa dan untuk semua agama.
Melalui pergumulan doa yang cukup lama, banyak mukjizat yang terjadi dalam pembebasan tanah, di awal tahun 1992 dimulai pembangunannya dan sekarang bangunan tersebut sudah berbentuk burung merpati, walaupun belum tepat pengunjung dari berbagai suku bangsa datang untuk melihat karena bentuk dan kontruksinya yang unik berbentuk merpati yang terbesar di dunia, dan dari puncak crownnya kita mampu memandang keindahan alam sekitar candi Borobudur yang dikelilingi oleh gunung – gunung, Sumbing, Tidar, Merbabu, Merapi, Suroloyo yang sangat menakjubkan. Di basement ada ruang kamar – kamar berbentuk gua yang dapat digunakan untuk berdoa langsung atau kelompok.
Lokasi Wisata Bukit Rhema dan Gereja Ayam
Bukit Rhema terletak 2,5 Km sebelah barat Candi Borobudur.
Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kec. Borobudur, Kab. Magelang, Jawa Tengah – Indonesia.
Harga Tiket Bukit Rhema dan Gereja Ayam
Untuk masuk ke Gereja Ayam pertolongan sebesar :
Wisatawan Lokal : 5.000
Turis : 10.000
Parkir : 2.000
Dari Bukit Rhema ini anda juga mampu menikmati keindahan sunrise sunrise dengan view puncak Borobudur, sedangkan untuk Gereja Ayam hanya melayani sunrise pada hari sabtu dan minggu saja.